Wanita ini membeli sendiri Tank T-34 dan mengamuk di medan perang demi membalaskan suaminya yang tewas melawan nazi

Suaminya tewas saat ikut berperang melawan tentara Jerman, wanita ini pun murka dan menjual semua hartanya untuk dibelikan sebuah tank, adalah Mariya Oktyabrskaya namanya, dia kemudian menulis surat kepada Pemimpin Rusia kala itu yakni Stalin.




Kurang lebih isi surat Mariya memohon agar dia diijinkan mengemudikan tank itu ke medan perang untuk membalas kematian suaminya pada ‘anjing-anjing fasis’, seperti yang tertulis dalam surat itu.

Stalin melihat itu sebagai sebuah kesempatan untuk publikasi untuk mendorong media demi menaikkan semangat perang. Tidak seperti kebanyak sukarelawan perang, Mariya mendapatkan pelatihan sebagai pengemudi tank selama beberapa bulan. Tank T-34 yang didonasikannya itu diberi nama ‘Kekasih yang Berjuang’. (Eng: Fighting Girlfriend, Rus: Боевая подруга)

Isi surat Mariya kurang lebih sebagai berikut : My husband was killed in action defending the motherland. I want revenge on the fascist dogs for his death and for the death of Soviet people tortured by the fascist barbarians. For this purpose, I’ve deposited all my personal savings – 50,000 rubles – to the National Bank in order to build a tank. I kindly ask to name the tank ‘Fighting Girlfriend’ and to send me to the frontline as a driver of said tank.



Ketika dia siap, dia memulai pertempurannya yang pertama dengan mengalahkan 30 tentara Jerman dan sebuah senjata anti-tank. Mariya yang awalnya direndahkan oleh rekan-rekan tentaranya (sebab dipikirnya Mariya hanya hiasan untuk publikasi) akhirnya mendapatkan pengakuan akan kemampuannya. Karena keberaniannya dalam pertempuran (Mariya seringkali keluar dari tank untuk memperbaiki kerusakan meskipun dalam keadaan bahaya, sekalipun itu melanggar perintah) Mariya kemudian dianugerahi pangkat Sersan. Sejak saat itu dia diakui sebagai pengemudi tank yang ahli dan pemberani.

Tank T-34


Sayangnya, pada Januari 1944, Mariya terkena pecahan tembakan ketika sekali lagi sedang memperbaiki tank nya. Mariya koma selama dua bulan, dan akhirnya, pada bulan Maret, Mariya meninggal. Setelah kematiannya, Mariya diberikan penghargaan Pahlawan Uni Soviet, penghargaan tertinggi di Uni Soviet bagi keberanian dalam pertempuran.